Kamis, 02 Maret 2017

Lagu kenangan


Enu ke ditu adi tetep satya
Ngantos ragan beli dini ejoh mekuli
Rasane ene stata ngulgul beli
Rikala inget ken adi sebilang wai
Oh adi adi adi beli kangen
Oh adi adi adi beli rindu 

Bayu Krisna - Selat Segara

"kalau denger lagu ini..." 
"pasti inget waktu pulang kampung kan" sela temanku saat aku mengatakan kata yang pasti terlontar spontan setiap mendengar lagu ini. Sampai-sampai ia sudah sangat hafal (bosan mendengar) kata-perkata yang akan kuucap. 

Pernahkah kalian disaat mendengar lagu atau nada, yang tiba-tiba membuat hati ini berdesir, seolah detik ini kembali ke moment-moment monokrom dalam benak kalian. Kalau aku, saat mendengar lagu ini pikiranku terlempar jauh ke tahun 2004an-2007an. Masa-masa masih menginjak sekolah dasar. Saat itu pulang Kampung adalah hal yang sangat menyenangkan. 

Kampungku membutuhkan sekitar 4 jam (jam wajar) perjalanan dari rumah. Namun saat itu aku dan keluarga bisa menghabiskan waktu perjalanan seharian, dari pagi sampai sore. Kami menumpang dan tiga kali berganti mobil. Dimulai dari naik angkutan umum sampai di terminal Ubung, lalu naik bemo sampai ke Petang, karna jarang sekali ada angkutan umum dari Petang ke kampungku di desa Plaga, disini kami banyak menghabiskan waktu. Sesampainya di Petang kami makan siang. Lalu duduk di pinggir trotoar, menunggu tumpangan. Dengan membawa tas yang lumayan berat (karna kami kalau sekalinya pulang bisa menginap sampai satu minggu dan aku meliburkan diri) kami menyusuri trotoar, kadangkala kami beruntung mendapat angkutan umum. namun pernah juga sampai menumpang pickup barang. 

Di 3 kali berganti mobil tersebut, para supir orang bali seringkali menyalakan musik Bali. Berjam-jam aku mendengar musik yang mendayu-dayu khas musik Bali, sambil sesekali tertidur di pundak ibuku lalu bangun lagi melihat jalanan. Sampai-sampai lagu Selat Segara yang paling menancap di pikiran. Perjalanan yang kulalui dengan ditemani lagu-lagu bali hampir seharian itu, sudah punya tempat dihati dan memori yang takkan pernah terlupa. Walau samar-samar bagaimana detailnya namun perasaan saat itu masih bisa kurasakan sampai sekarang disaat mendengar lagi lagu ini. Sulitnya transportasi untuk pulang kampung yang hanya mampu sekali setahun kami lakukan namun bukan kesedihan, yang paling mendominasi malah perasaan rindu.

Apa kalian juga punya lagu kenangan?

Selasa, 06 September 2016

Sepersekian Detik - 6 September 2016

6 September 2016, Sabtu, 15.00 wita
lokasi : jalan giri kencana, bukit Jimbaran


Hari sabtu, aku bersiap-siap kekampus, tentunya bukan kuliah tetapi untuk menghadiri kegiatan diluar belajar. dengan badan cukup segar (karena sudah mandi tapi masih mengantuk) menggas motor beat putih menuju kampus. Menyusuri gang giri kencana, hingga sampai keujung jalan untuk menyeberang ke jalan besar. Menengok kanan dan kiri memastikan sepi kendaraan, bersiap-siap menyeberang namun ada yang mengganggu perhatianku, aku melihat seekor kucing kecil tergeletak tak bernyawa ditengah jalan dihadapanku.

Didetik itu juga muncul berbagai pikiran dibenakku. mengapa kucing itu bisa mati, siapa yang menabraknya, apa yang harus aku lakukan, apakah aku harus meninggalkannya dan berlalu begitu saja atau aku memindahkannya kepinggir, atau bagaimana. kasian sekali kucing itu, bulunya berwarna putih dan hitam melambai dikala motor bersiweran disampingnya, nyaris menabrak dan si pengendara terkaget sendiri. Disitu aku merasa harus memindahkannya.

Namun muncul sebuah kemungkinan, saat aku melakukan hal itu, orang yang tidak tahu menahu keadaan malah menuduh aku yang menabraknya, apalagi kalau malah pemilik kucing yang melihat aku memungut kucingnya. pasti tak akan ada yanng percaya hal yang sebenarnya, aku mulai berpikir kejadian-kejadian itu akan berlanjut dan membuat runyam. Aku percaya akan kekuatan kesalahpahaman itu sangat besar. Manusia selalu mempercayai apa yang dilihatnya saat itu. Ketakutan akan kesalahpahaman tersebut yang mengurungkan segala niat aku. Hanya sepersekian detik

Sambil berharap didalam hati semoga pilihanku benar, aku melajukan motor melewati si kucing.

Ini hanya kejadian kecil, namun aku mengingatnya masih sampai sekarang.
jika kau menjadi aku apa yang akan kau lakukan?

Kamis, 01 September 2016

FIRST

24 Mei 2014. 2 tahun silam, aku pertama kalinya belajar memetik gitar. Petikannya sangat sangat tidak sempurna wkwk. Begini asal mulanya. Saat kakakku kelas 3 SMP ia dihadiahi gitar dihari ulang tahunnya, kakakku adalah penggemar berat Band Led Zeppelin, hampir tiap hari ia menyalakan musik band legend tersebut. saat itu aku kelas 5 SD. Sehingga dimulai umur segitu hari-hariku dipenuhi lagu-lagu rock jaman dulu. 

Kakakku sering bergonta-ganti band karna belum menemukan yang sealiran genre. mulai manggung sana-sini. bahkan menyisihkan uang jajan untuk membeli gitar electric. Bertahun-tahun hidup berdampingan dengan gitar, sedikitpun aku tidak pernah tertarik untuk memulai mempelajarinya. sampai akhirnya
kakakku akan berangkat kerja diluar negeri. meninggalkan gitar-gitar kesayangannya, dan aku diberi tanggungjawab untuk membersihkan gitar-gitar itu selama ia tak ada.

Tanpa diduga, aku malah mulai memainkannya. disaat aku menemukan sisi menariknya. aku sampai rela memotong kuku panjangku dan mencari tutorial bermain gitar.
dan inilah video pertamaku